Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional akan mengalami peningkatan pada semester kedua tahun 2025. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diperkirakan berada dalam rentang 4,6% hingga 5,4%.
Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan bahwa dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat diperlukan di tengah ketidakpastian global yang disebabkan oleh kebijakan tarif dari Amerika Serikat dan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
“Berbagai respons kebijakan perlu terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan domestik maupun eksternal,”
ujar Perry Warjiyo, dalam konferensi pers yang berlangsung setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Juni 2025, yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Rabu, 18 Juni 2025.
Menurutnya, prediksi perbaikan pertumbuhan ekonomi di semester kedua tahun 2025 dipengaruhi oleh kinerja ekonomi yang lebih baik pada triwulan kedua, terutama dari sektor ekspor nonmigas.
Kinerja ekspor nonmigas triwulan II 2025 menunjukkan peningkatan, dipengaruhi oleh strategi front loading ekspor ke Amerika Serikat sebagai respons antisipatif para eksportir terhadap kebijakan tarif AS.
Walaupun demikian, perlambatan konsumsi rumah tangga dan investasi pada triwulan II 2025 memerlukan dorongan, terutama dari kebijakan pemerintah.
Pemerintah telah menempuh kebijakan fiskal untuk mempercepat belanja melalui pemberian gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), subsidi transportasi, serta peningkatan bantuan sosial kepada keluarga penerima manfaat.
Dari sudut pandang Bank Indonesia, dilakukan penurunan suku bunga dan pelonggaran likuiditas melalui kebijakan moneter yang diiringi dengan peningkatan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) guna mendorong kredit pembiayaan ke sektor-sektor prioritas yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah termasuk implementasi program Asta Cita,”
tambah Perry.
—






