Penurunan Harga Emas Antam Akibat Gencatan Senjata Israel-Iran

Pada perdagangan hari ini, Selasa (24/6/2025), harga emas batangan dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan sebesar Rp10.000 menjadi Rp1.932.000 per gram. Sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga turun Rp10.000 menjadi Rp1.776.000 per gram, berdasarkan informasi dari laman Logam Mulia.

Penurunan harga emas Antam mencerminkan pergerakan harga emas dunia yang jatuh setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran pada Senin malam (23/6/2025) waktu setempat. Saat perdagangan dibuka, harga emas dunia di pasar spot tercatat menurun 0,67% ke US$3.345,82 per troy ounce, terendah sejak 10 Juni 2025.

Harga tertinggi emas Antam sepanjang sejarah mencapai Rp2.039.000 per gram pada 22 April 2025. Untuk investor emas batangan, penting memahami ketentuan pajak: pembelian emas dikenakan PPh 22, dengan tarif 0,45% untuk pemilik NPWP dan 0,9% untuk tanpa NPWP.

Penjualan emas kembali ke PT Antam di atas Rp10.000.000 juga dikenakan PPh 22: 1,5% untuk pemegang NPWP, dan 3% tanpa NPWP. Pajak ini langsung dipotong dari nilai buyback.

Daftar harga pecahan emas batangan Antam di laman Logam Mulia pada Selasa (24/6/2025) adalah sebagai berikut:
– 0,5 gram: Rp1.016.000
– 1 gram: Rp1.932.000
– 2 gram: Rp3.804.000
– 3 gram: Rp5.681.000
– 5 gram: Rp9.435.000
– 10 gram: Rp18.815.000
– 25 gram: Rp46.912.000
– 50 gram: Rp93.745.000
– 100 gram: Rp187.412.000
– 250 gram: Rp468.265.000
– 500 gram: Rp936.320.000
– 1.000 gram: Rp1.872.600.000

  • Related Posts

    Perayaan 45 Tahun Departemen Biologi IPB: “Kembali ke Habitat”

    Sivitas akademika Departemen Biologi dari FMIPA IPB mengadakan acara Bioversary 2025 di halaman Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, pada Sabtu, 15 November 2025. Acara tahunan ini, digagas oleh Himpunan Mahasiswa Biologi…

    Kebijakan Baru Visa AS Fokus pada Kesehatan Pemohon

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio baru saja memberikan informasi kepada perwakilan diplomatik di luar negeri bahwa penyakit seperti kardiovaskular, obesitas, diabetes, kanker, dan kondisi kesehatan lainnya kini akan menjadi…