Penguatan Kerja Sama Industri RI-Turki Melalui Roadmap Strategis

Indonesia dan Turki kembali menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat hubungan kerja sama di sektor industri, yang bertujuan untuk menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi kedua negara. Salah satu langkah penting yang diambil adalah penyusunan peta jalan atau roadmap untuk kerja sama industri strategis antara kedua negara ini.

‎‎”Indonesia akan segera menyusun roadmap kerja sama industri Indonesia Turki sebagai panduan strategis untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang di berbagai sektor,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya yang disampaikan di Jakarta pada hari Senin.

Kesepakatan mengenai pembentukan roadmap tersebut dicapai saat Menperin Agus Gumiwang bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir, di ajang 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival yang berlangsung di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, pada tanggal 20 September. Pertemuan ini merupakan salah satu bagian dari interaksi intensif antara Indonesia dan Turki dalam dua tahun terakhir. Beberapa perusahaan besar seperti Sanko Holding, Arcelik (KOC Holding), dan Kordsa (Sabanci Holding) telah menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di tanah air.

Sebagai salah satu contoh, Sanko Holding telah memulai investasi dalam budi daya tuna di Biak, Papua, dan diharapkan dapat memperluas investasi ke sektor hilirisasi, termasuk pengolahan tuna dan industri pendukungnya. Ada pula peluang investasi di proyek energi terbarukan seperti PLTA. Kordsa, yang telah beroperasi di Bogor, fokus pada produksi bahan baku ban dan tengah mengembangkan riset material komposit serta produk bernilai tambah untuk ekspor. Sementara itu, Arcelik berencana memperluas produksi peralatan rumah tangga di Indonesia. Menperin menyatakan harapannya agar perusahaan-perusahaan Turki dapat mendukung upaya ini.

‎‎“Momentum kerja sama Indonesia dan Turki juga diperkuat melalui pertemuan High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) pada Februari 2025, ketika Presiden RI dan Presiden Turki menandatangani Joint Statement memperingati 75 tahun hubungan diplomatik,” kata Menperin.

Pertemuan bilateral ini menghasilkan 12 nota kesepahaman di berbagai sektor seperti industri pertahanan, energi, kesehatan, pendidikan tinggi, perdagangan, dan industri. Salah satu kesepakatan penting adalah pembentukan Joint Committee for Industrial Cooperation yang mencakup 14 sektor strategis, termasuk teknologi baterai, kendaraan listrik, tekstil, dan industri halal.

‎“Selain itu, terdapat 10 kesepakatan antarperusahaan, seperti kerja sama antara Pertamina Hulu Energi dan TPAO di sektor migas, kerja sama PT PAL Indonesia dengan TAIS Shipyard untuk pembangunan frigat kelas Istanbul, hingga joint venture antara perusahaan Indonesia dengan Baykar dan Roketsan untuk pendirian fasilitas produksi drone tempur,” kata dia.

Pada April 2025, Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Turki dengan fokus investasi di sektor strategis seperti baterai kendaraan listrik dan energi terbarukan. Kunjungan ini juga membuahkan kesepakatan mengenai kolaborasi produksi vaksin dan kerja sama dalam pengembangan teknologi militer. Tak hanya itu, perusahaan Indonesia seperti Asia Pacific Rayon berhasil menjalin kontrak ekspor dengan mitra Turki untuk serat viscose dengan nilai jutaan dolar. Pertemuan kedua negara ini diharapkan akan terus memperkuat hubungan dan kerja sama di berbagai bidang industri.

  • Related Posts

    Terduga Penembak Sydney Adalah Ayah dan Anak

    Kepolisian New South Wales (NSW) telah menyatakan bahwa penembakan yang mengguncang Pantai Bondi, Sydney, dilakukan oleh sepasang ayah dan anak. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kriminal di wilayah tersebut.…

    Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Israel, Bantuan ke Gaza Terbatas

    Kantor Media Pemerintah Gaza menegaskan bahwa Israel membatasi masuknya bantuan ke Gaza, hanya sekitar 200 truk per hari dari total 600 truk yang seharusnya diizinkan sesuai perjanjian gencatan senjata. Menurut…