Indonesia dan Peru Resmi Menyepakati CEPA

Kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Peru diharapkan dapat meningkatkan akses pasar untuk berbagai komoditas unggulan, memberikan keuntungan signifikan bagi perekonomian Indonesia. Dalam perjanjian ini, sejumlah komoditas seperti tekstil, kendaraan bermotor, dan mesin pendingin diprediksi akan lebih mudah memasuki pasar Peru.

Setelah resmi ditandatangani di Istana Merdeka pada Senin (11//8/2025), CEPA menjadi penanda hubungan ekonomi erat kedua negara. Tujuan utama dari perjanjian ini adalah memperkuat akses pasar, investasi, dan kerja sama lintas sektor antara Indonesia dan Peru. Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan bahwa perjanjian ini akan memfasilitasi ekspor komoditas unggulan Indonesia “Jadi, perjanjian-perjanjian ini sifatnya bertahap. Artinya, CEPA ini kerangkanya, kemudian nanti bertahap. Kalau belum ada yang mau diperjanjikan tinggal nambah-nambah, jadi bagus ini,”.

Budi Santoso menyatakan bahwa kesepakatan ini berpotensi meningkatkan nilai perdagangan kedua negara dari US$ 480 juta tahun lalu, di mana Indonesia mencatat surplus US$ 181 juta. Dengan adanya perjanjian ini, Peru diharapkan dapat menjadi pusat distribusi produk Indonesia di Amerika Latin, mengingat Indonesia juga sudah memiliki perjanjian dagang dengan Cile. Proses ratifikasi sedang berlangsung dan diharapkan selesai dalam 12 bulan mendatang “Sekarang saja, Januari–Juni, nilai perdagangan kita sudah naik 35%,”. CEPA ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia hingga US$ 46,52 miliar.

  • Related Posts

    Perayaan 45 Tahun Departemen Biologi IPB: “Kembali ke Habitat”

    Sivitas akademika Departemen Biologi dari FMIPA IPB mengadakan acara Bioversary 2025 di halaman Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, pada Sabtu, 15 November 2025. Acara tahunan ini, digagas oleh Himpunan Mahasiswa Biologi…

    Kebijakan Baru Visa AS Fokus pada Kesehatan Pemohon

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio baru saja memberikan informasi kepada perwakilan diplomatik di luar negeri bahwa penyakit seperti kardiovaskular, obesitas, diabetes, kanker, dan kondisi kesehatan lainnya kini akan menjadi…